Minggu, 08 Juli 2012

Dari Kami Untuk Azzuri




Tepat seminggu sudah hari ini adalah closing ceremony Euro 2012 serta dilanjutkan dengan partai final Spanyol vs Italia. Pagelaran piala eropa 2012 meninggalkan kesan yang sangat berharga bagi kami. Kesan yang sangat begitu tak terlupakan. Mulai dari tidur  yang gak terartur, belek sebesar biji nangka, biji kawan gw yang sakit, ada yang darah rendah, masuk angin, hingga terkena penyakit kanker alias kantong kering. Buat beli kopi luwak, rokok satu selop, autan dua kwintal, kacang dua karung terlebih buat beli martabak keju(enak sih tapi gak kuat, turunkan harga keju!). Selama piala eropa berlangsung kami selalu nonton bareng dari layar televisi, apalagi jika yang bertanding adalah negara-negara yang memang diunggulkan serta pertandingan Big Match. Ada hal yang menarik saat kita sedang menunggu siaran langsung dimulai, kami berharap-harap cemas komentatornya adalah bung Tommy Welly, bung Towel sapaan akrabnya. Dan tentu saja hostnya adalah Tris Irawan “si Salam Olahraga” yang terkenal dengan suara vokalnya yang gahar(mengalahkan Jeremy Teti tentunya). Dari laga pembukaan sampai partai puncak tidak pernah terlewatkan oleh kami. Haram hukumnya jika kami melewatkan moment-moment bersejarah dalam pesta sepakbola Eropa. Ya itulah kami, kecintaan kami dengan olahraga sepakbola menular dengan kebiasaan kami menonton laga para bintang sepakbola. Euforia yang dirasa masyarakat Eropa, terlebih Polandia dan Ukraina kami rasakan juga disini. Antusiasme yang tinggi dari para suporter masing-masing negara mengingatkan kepada kami akan satu kata yaitu Nasionalisme”, why?Ya bisa dibilang mereka telah mengorbankan apa yang mereka punya untuk negaranya. Mulai dari biaya penginapan, makan dan tiket pertandingan mereka tanggung sendiri. Mereka datang tanpa diminta dan disuruh oleh negara. Bagi kami itu adalah salah satu perwujudan dari nasionalisme.
Kami sendiri memiliki tim jagoan masing-masing. Saling mengejek dan menghina terhadap tim jagoannya adalah hal biasa yang sering kami lakukan. Asalkan tertib dan sopan serta mengikuti aturan yang sudah ditetapkan oleh Garis-garis Besar Haluan Negara, UUD 45, dan tentu saja Statuta FIFA. Gw akan bahas satu persatu tim-tim unggulan yang menjadi jagoan dari teman-teman gw, gw awali dari manusia langka berikut ini:



Wajahnya yang sedikit kotak dan ukuran kepalanya yang sangat besar menjadi ciri khas pemuda yang satu ini. Nico Rubensius Saragih Sidauruk atau yang lebih akrab dipanggil BAGOL dilahirkan dengan darah batak tulen 24 tahun yang lalu. Anak kedua dari pasangan Alm Constantine dan Alm Ibu Constantine ini (saya belum sempat mewawancarai, siapa nama ibunya :p) dikenal sangat cinta dengan orang yang usianya lebih tua. Wajar saja ia sangat sekali menggemari program acara TVRI yaitu MILF, Mama Panas dan Pembantu. Disamping itu ia juga sangat ngefans kepada ibu-ibu PKK disekitar rumahnya. Semenjak Ayah kesayangannya meninggal(loh) ia sekarang tinggal dengan seekor anjing Siberian Husky yang ia pesen langsung dari Rojali lurah kutub utara. Dengan berpegang teguh terhadap Mottonya yaitu “Hidup untuk Makan dan malamnya wajib ngemil” ia sering terlihat makan satu piring dengan anjingnya. Ia sangat menikmati makanan anjing yang ia suguhkan sendiri. Baginya makanan anjing terlampau mahal dan ia tidak ingin dirugikan, sehingga mw tidak mw ia ikut menyantap makanan anjing itu. Selama piala eropa berlangsung ia meninggalkan anjing kesayangannya dengan bercucuran air mata. Tampaknya ia tidak tega melihat anjing kesayangannya berdiam seorang diri di rumah.
Dengan mengenakan jersey berwarna biru, dilapisi dengan jaket AS Roma sudah jelas menunjukkan bahwa ia sangat cinta dengan ITALIA. Bahkan celana dalam yang ia kenakan juga berbendera Italia. Klub kesayangannya adalah AS Roma meski begitu saat bermain Footbal Manager ia sangat cemen karena lebih memilih menggunakan Citizen ketimbang Roma!!!!Yang lebih mengejutkan, ia sangat menghayati jika national anthem dari negara Italia dikumandangkan. Dengan ekspresi mata tertutup, tangan kanan di alat kelamin dan dengan gerakan yang sangat cepat ia mengelus belalai gajahnya. Ekspresinya begitu mengalahkan Super Mario yang goyang khayang jika lagu kebangsaannya diputar dan dinyanyikan oleh rekan-rekan satu tim(taktakdungdungah). Selain Italia, ia juga menjagokan Belanda dan Portugal(hasil kocokan). Sayang Belanda keok di babak penyisihan dan tim kocokannya di kandaskan Spain MERDA!! Tanpa diduga Italia berhasil mengalahkan Jerman dengan sangat meyakinkan. Besoknya setelah pertandingan itu ia membeli 4 pcs kaos Italia dan kami gunakan saat bermain futsal. Kami mengenakan jersey tersebut dalam acara nonton bareng yang diselenggarakan di Margo City Depok. Forza Gli Azzuri begitu kata pria MANULA ini.



Pria blasteran NTT dan jawa ini mempunyai kaki yang sangat panjang. Tak jarang ia menjadi korban teman-temannya untuk dimintai tolong mengambil mangga tetangga yang terletak tidak jauh dari rumahnya. Rezza Apreneldi Phalevy begitu nama lengkapnya. Lahir dengan selamat dari rahim ibunya yang bernama Magdalena buah cinta dari lelaki jantan bernama Ismail(yeah). Minuman kesukaannya adalah kopi, teh, kukubima,extra joss, kratingdaeng. Jarang sekali ia minum air mineral. Alhasil air seninya berwarna putih abu-abu(kamseupay deh lo). Tampaknya yang innocent seringkali dibuat bahan ledekan oleh kawan-kawannya. Terlebih oleh temannya yang bernama Marudut temannya saat di bangku SMU(kronologi:Lampu diruang kelas nyala dan cuaca diluar mendung, Marudut dengan sengaja mematikan saklar lampu. Alhasil keadaan dikelas gelap dan ia berteriak Reza mana Reza2x, ,kita semua ngakak). Belakangan ini ia juga dijadikan icon mafia Uganda. Dalam piala eropa tahun ini ia cenderung Netral. Tidak jelas siapa tim jagoannya. Maklum sepakbola adalah olahraga selingkuhannya setelah basket. Di dunia basket sendiri ia bergelar sebagai pelatih atau coach. Tim asuhannya sudah mengantongi 6 trophy piala yang ia pesen langsung dari tukang bikin piala. Meskipun bertindak netral, ia cenderung bela timnas Inggris. Because what? Manchester United adalah klub yang sangat ia sukai. Jersey MU ada, T-shirt gambar Eric Cantona punya, Kaos karikatur Fergie tersimpan rapi dilemarinya. Kurang apa coba? Tampaknya doang yang kurang manchester banget, tapi timika banget. Dalam wawancara yang saya lakukan di apartemennya dibilangan Merahan (sebelah Kuningan) ia bekata: “Apabila seseorang menyukai klub Inggris pasti akan bela Inggris, menyukai klub Itali pasti suka Itali, menyukai klub dangdut pasti suka goyang pantura(aseholey).
Setiap kali kami nobar di apartemennya, ia selalu tidur lebih awal. Dipikirannya ah besok juga ada beritanya di LENSOR (bener juga sih) ngapain kita tonton 90 menit buang-buang waktu(untung gk buang-buang conge!!!). Alhasil Timnas Inggris yang sempet dijagokannya kalah oleh Italy lewat drama adu penalti(Kalau masih seri juga dilanjutkan ke opera sabun). Saat laga Jerman vs Italia ia juga bersikap netral. Akan tetapi lebih ke 70% Italia, karena ia sangat sukai dengan gaya permainan Andrea Pirlo yang cukup tenang, simple, keeping bola yang briliant, rambut yang terurai rapi, taktis, fantastis, eksotis, bombastis, minimalis(ea ea ea ea ea ea ea ea, kembali ke laptop). Itulah alasannya ia memakai jersey Italia selain itu karena ia juga merasa terpaksa, kasihan dan iba kepada bagol karena sudah membelikan untuknya.


INI ADALAH GW!!! Gw gak punya ide untuk nulis tentang diri gw sendiri. Langsung aja Gw mengutip pernyataan dari Reza “Apabila seseorang menyukai klub Inggris pasti akan bela Inggris, menyukai klub Itali pasti suka Itali”. Ini jelas beda sama apa yang gw rasakan. Klub kesayangan gw Manchester United(as the reds go marching on on on) Gw suka MU sejak dari kelas 4 sd hingga sekarang. Mulai dari Schmeichel, David May, Cantona, Irwin, Poborsky, Jordy Cruyff, Blomqvist dan masih banyak lagi angkatan 92. Tapi untuk urusan negara gw suka banget sama Jerman. Dari jaman Andreas Koepke, Mathias Sammer, Klinsmann, Lothar Matheus, Jancker, Effenberg, Jeremies, Andreas Muller, Oliver Bierhoff, Ditmier Hamman, Cristhian Ziege, Mehmet Scholl dan hingga eranya Mesut Ozil. Entah kenapa gw jatuh cinta sama negara ini. Mungkin karena faktor HITLER?BMW?MERCY?ADIDAS?. Atau karena Jerman mendapat julukan specialist turnamen?ah rasanya tidak juga!!
Awalnya gw sangat yakin Jerman akan menjadi juara. Di babak penyisihan Jerman berhasil keluar sebagai juara grup neraka. Di Perempat Final melumat Yunani 4-2. Di semifinal Jerman bertemu dengan Italia, musuh bebuyutannya. Jerman jarang sekali menang menghadapi Italia. Di semifinal Piala Dunia 2006 Italia menundukkan Jerman 3 gol tanpa balas. Tapi tahun ini gw yakin seyakin yakinnya Jerman mampu mengalahkan Italia, hasil berkata lain Italia kembali menunjukkan keperkasaannya atas Jerman(dan Mussolini tersenyum lebar). Di final Italia bertemu Spanyol dan gw bela Italia.
Kami bertiga akhirnya memutuskan nonton bareng final eropa di margo city Depok



Sebenarnya ada satu kawan kami yang juga ingin ikut, yaitu Marudut. Tetapi berhubung ia baru pulang kerja dan rasa kantuknya mengalahkan ia untuk bergabung bersama tifosi azzuri lainnya.  Kami sempat frustasi karena jumlah orang yang datang diperkirakan mencapai 150 ribu dan itu orang semua!! Kami kebingungan mencari tempat yang cocok untuk menonton.  Sementara layar yang disediakan tidak cukup untuk memenuhi hasrat panasnya final euro tahun ini. Foto ini diambil saat jeda babak pertama. Italia ketinggalan dua gol dan kami yakin Italia mampu membalikkan keadaan. Di Margo, kebanyakan yang datang mendukung Spanyol. Ada juga beberapa orang yang memakai jersey Barca(loh ini kan yang main Indonesia bukan Persija, begitulah ibaratnya). Spanyol beberapa tahun belakangan ini memang menjadi momok bagi negara lain. Lewat tika-taka, Spanyol berhasil  mengawinkan gelar Piala Eropa 2008 dan Piala Dunia 2010. Tentu saja hebatnya Spanyol berkat dari permainan tiki taka Barca yang mampu merajai kompetisi Eropa. Alhasil baik barca dan Spanyol jumlah fans nya bertambah banyak dua kali lipat(Semoga bukan karbitan) Pertanyaannya adalah, Barca udah ada udah lama kali, kenapa baru pada banyak saat sekarang-sekarang ini?Atau barca yang dulu tidak sehebat barca sekarang? Kita beralih ke Spanyol, saat Spanyol diperkuat Raul, Morientes, Hierro, Enrique, Zubizaretta, Salgado, Mendieta, Helgeura dan masih banyak lagi. Jarang gw liat ada yang make jersey Spanyol apalagi ngedukung Spanyol. Padahal komposisi Spanyol tidak jelek-jelek amat. Semoga ketika nanti masa jayanya Barca dan Spanyol runtuh fans-fansnya masih setia. Sebagai contoh, tmn gw si Bagol suka Roma dari kapan tw, meski Roma meraih scudetto 10 tahun yang lalu dan sekarang menjadi klub yang sangat miskin, peringkat 21 di liga Italia, paling bagus peringkat 8 dan sangat bersyukur main di Piala Intertoto. Roma tetap dihatinya(kecuali klo di PS sama FM). Italia juga menjadi negara jagoannya sejak jaman Dino Zoff pake sarung tangan kuli.
Well, secara menyakitkan Italia dikalahkan Spanyol dengan skor 4-0. Gw tertunduk lesu(karena lapar), Bagol meneteskan air mata, Reza langsung buru-buru ngajak pulang( berak-beraknya kambuh lagi soalnya). Dan kami pulang dengan kegilaan-kegilaan di sepanjang perjalanan. Bagol yang teriak2 Italia di jalan Raya, Gw yang masih diem karena kelaperan. Dibawah ini adalah foto-foto akibat kekalahan Italia yang sempat tertangkap kamera para Paparazzi.









Kalah dalam suatu pertandingan adalah hal yang wajar. Kamu bukan kalah, tapi kamu hanya sedang belajar. Ini juga dapat kita terapkan dalam kehidupan nyata kita. Kalah bukan berati kita harus diam saja menerima kenyataan. Tapi bagaimana kita mengevaluasi kekalahan ini agar nantinya kita menjadi pemenang. Ketika menjadi pemenang, justru tidak membuat kita menjadi sombong. Kesombonganmu  hanya akan menghancurkan dirimu sendiri.
Sekali lagi Forza Gli Azzuri!!!!!






Selasa, 03 Juli 2012

Koteka, Emas dan Konflik


KOTEKA, EMAS DAN KONFLIK
Kami tidur di atas emas, berenang di atas minyak, tapi bukan kami punya. Kami hanya menjual buah-buah pinang. Sepenggal lirik lagu penyanyi Edo Kondolangit, bisa menggambarkan rintihan hati rakyat Papua. Walau mereka hidup di bagian bumi yang kaya tiada tara, tetapi terpuruk dalam nestapa kemiskinan dan keterbelakangan. Berpuluh tahun mereka hanya menonton warisan kekayaan dari Tuhan itu dikeruk, diangkut dan dijual untuk memperkaya jutaan manusia di ujung benua Amerika serta segelintir elit di Indonesia, yang berfungsi sebagai centeng alias anjing penjaga tambang bernama Freeport.
Ekspedisi tiga orang Eropa tahun 1936, pimpinan DR Anton H Colijn bersama Jean-Jacques dan Frits J Wissel ke Gunung Gletser, Jayawijaya dan kemudian menemukan Ertsberg, seolah menjadi pembuka kotak pandora gunung emas di tanah Papua. Sedangkan ekspedisi Freeport yang dikomandoi Forbes Wilson dan Del Flint, untuk menjelajahi Ertsberg tahun 1960”[1], semakin menguatkan hasrat membangun proyek tambang di tanah yang diyakini orang Papua, sebagai tempat bersemayam moyang mereka.Ertsberg, begitulah orang Belanda menyebut gunung ore (bijih). Bagi orang Papua, Ertsberg merupakan tanah warisan yang harus dijaga dan dipertahankan, agar terhindar dari malapetaka.
Namun nasib berkata lain. Sejak tahun 1967, perusahaan tambang PT Freeport Indonesia sebagai afiliasi Freeport-McMoRan Copper and Gold yang berpusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, menguasai Ertsberg dalam radius 10 kilometer persegi melalui kontrak karya eksklusif kontraktor tambang selama 30 tahun dan kemudian diperpanjang hingga 2041.Inilah awal malapetaka bagi orang Papua, membiarkan warisan kekayaan mereka disedot, sementara mereka hanya menonton dan pakai koteka.
Tahun 1970, operasi tambang berskala penuh pun dimulai dan kemudian pengapalan ekspor pertama kosentrat tembaga berlangsung 1972. Diperkirakan, sejak beroperasi hingga 2010 Freeport sudah menyedot 7,3 juta ton tembaga dan sekitar 725 juta ton emas[2] tanpa kontrol yang jelas dari rejim Orde Baru pimpinan Soeharto, rejim Habibie, Gus Dur, Megawati hingga Susilo Bambang Yudhoyono. Sebaliknya pihak Freeport dinilai tidak terbuka dan tidak jujur dalam pelaporan besaran dan jenis tambang yang dieksploitasi dari Ertsberg. Bahkan audit lingkungan dan sosial yang dilakukan terhadap tambang Freeport, dianggap hanya sebagai bentuk legitimasi atau pembenaran terhadap eksploitasi kekayaan tambang tanpa batas. Tidak mengherankan, kalau ada pihak yang memperkirakan kandungan emas, tembaga serta uranium yang dikeruk dari Ertsberg dan Grasberg yang ditemukan pada tahun 1988, bisa mencapai nominal 8000 triliun rupiah setiap tahunnya dalam konversi rupiah.[3]
Bandingkan saja misalnya dengan jumlah APBN Indonesia setiap tahun, hanya sekitar 1200 triliun rupiah.[4] Sementara royalti Freeport, secara resmi hanya sekitar 1 persen per tahun. Lalu setega itukah Freeport untuk membagi hasil kekayaan yang dikeruk hingga ke perut bumi Cendrawasih dan membiarkan rakyat Papua mengais sampah sisa makanan yang dibuang dari camp Hidden Valley, lokasi tambang di ketinggian 4000 meter dari permukaan laut itu?.
Sejak jaman Soeharto, secara kasat mata Freeport memang jadi bancakan bagi kaum penguasa republik dan aparat keamanan. Diduga banyak uang ilegal yang dibagi-bagi alias mengalir ke kantong-kantong pribadi dan kelompok.
Pihak Freeport pun sangat menyadari praktek distribusi uang centeng
(Anjing penjaga) dengan tujuan kelangsungan dan kelanggengan pengerukan emas, tembaga hingga uranium dari tanah Papua. Pengakuan pihak Freeport telah memberikan uang pengamanan sebesar 14 juta USD setiap tahun kepada pihak kepolisian, hanyalah salah satu alokasi dana yang tidak masuk resmi ke kas negara. Diyakini, uang centeng dari Freeport, juga mengalir ke pihak tentara, Pemda hingga elit penguasa lokal dan pusat.
Kisruh Freeport yang kini masih berlangsung, memang telah mengganggu kenyamanan kelompok centeng yang menari di atas penderitaan bahkan nyawa rakyat Papua, maupun buruh tambang yang gigih memperjuangkan haknya.
Bahkan upaya Presiden SBY membentuk Unit Percepatan Pembangunan di Papua dan Papua Barat (UP4B) yang dikepalai Bambang Darmono, ditengarai hanya akal-akalan untuk menetralisir memburuknya situasi di bumi Cendrawasih, sekaligus alat mengatur penampungan aliran uang centeng dari Freeport yang terus mengalir, entah sampai kapan.


[1]  Wikipedia

[2] Matanews.com
[3] Matanews.com
[4] ibid