Minggu, 19 Februari 2012

Buruh dan Konspirasi Globalisasi

Globalisasi atau perdagangan bebas menurut orang-orang yang percaya adalah surga bagi manusia dan tidak dapat dicegah lagi kedatangannya. Bagi dunia industri, globalisasi adalah pintu gerbang untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Bagi beberapa perusahaan besar dunia meraup keuntungan hebat dari Indonesia. Beberapa brand dunia seperti Nike, Adidas, Giordano, GAP dan masih banyal lagi yang lainnya, memiliki pabrik di Indonesia. Itulah gambaran kecil perusahaan besar. Tetapi setelah ditelusuri ternyata dari sisi pekerja pabrik perusahaan besar yang memiliki tempat produksi di Indonesia tidak sama sekali merasakan bahwa mereka bekerja untuk sebuah perusahaan besar yang memiliki keuntungan yang sangat banyak dari apa yang mereka kerjakan di pabrik. Sangat miris keadaan para buruh yang mungkin tidak diberlakukan sebagai manusia dalam bekerja, lebih tepatnya para pekerja di berlakukan sebagai robot yang tidak bisa mengeluh terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.
Hidup para  buruh dari perusahaan besar dunia tersebut seperti tidak diperdulikan, mereka hidup sangat serba kekurangan. Bagi mereka para buruh upah rendah, setiap bulan mereka hanya dapat untuk biaya hidup satu bulan. Tetapi apa daya mereka para buruh tidak bisa berbuat apa-apa karena para bos-bos besar mereka mempunyai banyak uang  sehingga bisa membeli sistem hukum di Indonesia. Pemerintah sebenarnya mengetahui nasib para buruh yang semakin mencekik ini. Indonesia menjadi lahan basah bagi para negara kapitalis. Sehingga Pemerintah Indonesia lebih terlihat berpihak kepada orang asing yangt ingin meraup keuntungan di Indonesia. Berbanding terbalik dengan nasib para buruh yang menjadi korban dari kejamnya industri dan globalisasi.
Wacana globalisasi yang pihak barat gembor-gemborkan hanyalah sebuah konspirasi untuk membuat mereka meraup keuntungan melimpah dari pihak yang dapat di bodohi di Indonesia. Globalisasi yang didesain oleh negara-negara maju di eropa yang mengusung tema sentral buruh dan utang luar negeri. Hal ini menjadi wacana bagi dunia industri yang sudah berjalan prosesnya khususnya di Negara Indonesia. Berawal dari runtuhnya pemerintahan Soekarno yang percaya oleh ekonomi kerakyatan yang terkenal dengan sebutan Berdikari ditumbangkan oleh konspirasi Soeharto yang berkoalisi oleh pihak barat dalam hal ini Inggris dan Amerika membuat perjanjian khusus pada Soeharto agar rencana mereka untuk menguasai Indonesia dapat terlaksana dan juga dapat meraih keuntungan yang berlimpah dari negeri yang kaya akan sumber daya alamnya.
Bagi para buruh, globalisasi adalah sistem si kaya dan si miskin yang semakin membuat jurang perbedaan di antara kemajuan industri. Ternyata globalisasi sudah merupakan isu semata, ini terjadi karena krisis dan konflik yang banyak terjadi di Indonesia, semoga saja negara dan bangsa yang besar ini segera bisa keluar dari keadaan yang menjadikan kita tamu di negeri kita sendiri atau sebutan bagi pihak barat globalisasi dan kemajuan industri.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar